Berita Seni Fotografi Dunia – Creative-wedding-photography
Creative-wedding-photography.com Situs Kumpulan Berita Seni Fotografi Dunia Saat Ini
Teknik Dasar Pemotretan
Teknik Dasar Pemotretan – Pengertian dari Fotografi ialah adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada film. Memang benar, kebanyakan kalau anda mencari pengertian dari fotografi jawabannya hampir sama semua yaitu adalah suatu proses melukis dengan menggunakan media cahaya. Namun yang paling utama ialah bagaimana cara mendalami seni fotografi tersebut. Sesudah mengetahui pengertian fotografi secara umum, lalu apa yang ada di pikiran anda mengenai fotografi ?
Fotografi ialah sebuah kegiatan atau sebuah proses untuk menghasilkan suatu seni gambar atau foto melalui media cahaya dengan alat yang disebut kamera dengan maksud dan dengan tujuan tertentu.
Bila pengertian dari fotografi ialah proses seni melukis dengan media cahaya, maka setiap orang dapat melakukan kegiatan fotografi jika memiliki sebuah kamera, akan tetapi apakah semua orang dapat menghasilkan sebuah seni ?
Seni ialah sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan atau intisari dari kreativitas.
Seni yang paling utama di dalam fotografi ialah komposisi, dengan komposisi yang baik maka foto yang dihasilkan akan memiliki makna dan juga memiliki cerita yang dapat disampaikan.
RESEP KREATIF PEMOTRETAN
1. Zooming
Zooming ialah kreatif pemotretan dengan memanfaatkan fasilitas ring zoom pada lensa kamera. Zoom in dapat membuat gambar obyek tampak lebih mendekat sedangkan zoom out dapat membuat gambar obyek tampak lebih menjauh. Dalam pengaturan speed dan penggunaan zoom yang tepat akan memberikan efek motion atau gerak pada hasil foto.
Bahan-bahan :
a. Kamera
b. Tripod (jika diperlukan)
c. Filter Radial Zoom (jika diperlukan)
Cara membuat :
a. Memotret zooming, membutuhkan speed yang lambat, jadi pastikan bahwa speed yang ada di kamera anda dalam setting speed lambat, pastikan objek dalam keadaan fokus
b. Sesudah speed ditentukan, maka lanjutkan dengan mengatur diafragma menyesuaikan speed supaya mendapat pencahayaan yang normal
c. Sesudah mendapat normal, jepret shutter bersamaan dengan memutar ring zoom, bila ring zoom diputar dari jauh ke dekat maka disebut zoom in, kalau ring zoom diputar dari dekat ke jauh disebut zoom out
d. Bila kesulitan dengan speed lambat, anda dapat memakai tripod atau filter radial zoom.
2. Panning
Panning ialah suatu teknik kreatif pemotretan untuk mendapatkan efek gerak pada obyek yang bergerak (balap motor, orang berlari, dll). Hasil dari teknik panning ialah adanya efek motion (gerak) pada latar belakang (background).
Bahan-bahan :
a. Kamera
b. Tripod (jika diperlukan)
Cara membuat :
a. Sama seperti memotret zooming, motret panning juga membutuhkan speed yang lambat supaya menghasilkan efek gerak. Jadi pastikan kamera anda dalam setting speed yang lambat
b. Lalu lanjutkan dengan mengatur diafragma supaya mendapatkan pencahayaan yang normal
c. Pencet shutter bersamaan dengan mengubah arah kamera dengan mengikuti gerak objek
d. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pastikan untuk memencet shutter pada saat objek berada tepat di tengah kamera
e. Bila anda kesulitan dengan speed lambat, pergunakan tripod.
3. Double atau Multi Ekspose
Double atau Multi Ekspose ialah sebuah teknik pemotretan dengan mengkombinasikan beberapa perekaman imaji atau gambar dalam satu bingkai frame. Teknik ini membutuhkan penuangan kreatifitas, ide, konsep dan juga pemahaman komposisi serta pencahayaan.
Bahan-bahan :
a. Kamera
b. Filter Multi Ekspose (jika diperlukan)
Cara membuat :
a. Memotret multi ekspose membutuhkan ide, konsep, dan juga kreativitas. Jadi pastikan anda telah mempunyai ide
b. Bila anda sudah memiliki ide, pastikan objek yang akan anda potret dalam keadaan pencahayaan normal atau atur terlebih dahulu speed dan diafragmanya
c. Jika pencahayaan telah normal, pencet tombol shutter. Objek 1 telah anda dapatkan
d. Untuk mendapatkan objek ke 2, 3, dst., ulangi urutan di atas. Namun sebelum memutar kokang, putar tombol multi ekspose kemudian baru di kokang, lalu pencet shutter dan begitu seterusnya
e. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pastikan anda telah memikirkan porsi untuk objek 1, 2, 3, dst dalam satu frame
f. Kalau anda kesulitan, anda dapat memakai filter multi ekspose.
4. Bulb
Bulb ialah suatu proses pemotretan dengan memanfaatkan fasilitas bulb pada kamera. Fasilitas bulb pada kamera ialah memberikan keleluasaan dalam menentukan berapa lama rana terbuka untuk proses pembakaran. Jika kita memotret pada kondisi cahaya yang minim atau sangat kurang seperti pada malam hari, dan prioritas speed tak mampu lagi untuk mendapatkan pencahayaan normal maka fasilitas bulb pada kamera akan sangat membantu. Untuk menghindari goncangan atau shaking, alat bantu tripod dan kabel release sangat dibutuhkan.
Bahan-bahan :
a. Kamera
b. Tripod
c. Kabel Release
Cara membuat :
a. Pastikan kamera anda ada dalam setting speed bulb
b. Untuk diafragma, terserah pada fotografer. Bila bukan diafragma lebar maka efek dari sumber cahaya akan bulat. Bila bukaan diafragma sempit maka efek dari sumber cahaya akan berbentuk bintang
c. Untuk lamanya rana membuka atau speed, fotografer bisa menentukan sendiri waktunya
d. Untuk menghindari sebuah goncangan pada kamera, lebih baik untuk menggunakan tripod atau kabel release.
5. Siluet
Siluet ialah sebuah teknik pemotretan untuk menampilkan gambar obyek dalam keadaan gelap. Teknik siluet ini memanfaatkan arah sumber cahaya yang berasal dari balik obyek yang akan kita potret. Teknik siluet ini memerlukan ketepatan pencahayaan supaya obyek yang kita rekam tetap tampil dengan kontur dan juga ketajaman yang tepat.
Bahan-bahan :
a. Kamera
Cara membuat :
a. Teknik siluet ini memanfaatkan sumber cahaya yang datang dari balik objek sehingga pengukuran speed dan juga diafragma terletak pada sumber cahaya tersebut
b. Karena kita mengukur pencahayaan normal pada sumber cahaya yang terdapat dibalik objek, maka efeknya objek yang ada didepannya akan menjadi lebih gelap.
6. Makro
Makro ialah kreatif dalam pemotretan dengan memakai lensa makro untuk mendapatkan gambar obyek yang sangat dekat sekali. Foto makro juga dipakai untuk mendapatkan detail dan juga tekstur pada obyek yang kita potret. Dalam pemotretan makro, ruang tajam akan menjadi sempit sekali oleh sebab itu dibutuhkan ketepatan pancahayaan dan juga focusing. Ketika tak ada lensa makro untuk melakukan pemotretan ini kita dapat menyiasatinya dengan membalik lensa normal untuk pemotretan makro.
Bahan-bahan :
a. Kamera
b. Lensa Makro (jika punya)
c. Filter Close Up
Cara membuat :
a. Kalau anda mempunyai lensa makro, maka memotret makro dapat dilakukan seperti pemotretan pada umumnya
b. Kalau anda tidak mempunyai lensa makro, anda dapat menyiasati dengan cara membalik lensa normal
c. Kalau anda masih kesulitan, pakailah filter close up
7. Framming
Framming ialah sebuah kreatif pemotretan dengan memanfaatkan unsur lain pada obyek yang kita potret sehingga membentuk kesan frame atau bingkai tersendiri untuk menambah nilai keunikan dan menarik serta memperkuat kesan foto secara visual.
8. Strobis
Strobist ialah suatu teknik pemakaian flash secara external, jadi tak dipakai diatas hotshoe kamera, melainkan dengan bantuan trigger, atau Flash yang dapat digunakan sebagai master. Alat wireless trigger ini pada umumnya memakai gelombang radio atau sinar infra merah untuk menyalakan flash slave atau flash lain harus mengikuti pada flash utama. Keuntungan dengan menggunakan teknik strobis ini ialah kita dapat memposisikan satu atau lebih flash di mana saja untuk mengatur arah, intensitas, dan juga cahaya untuk menghasilkan foto yg kita inginkan.