BERITA PENDIDIKAN DI INDONESIA – ESCUELADEPSICOLOGOS
ESCUELADEPSICOLOGOS.COM SITUS KUMPULAN BERITA PENDIDIKAN DI INDONESIA saat ini
Fakta Tentang Pendidikan Di Negara Indonesia – Negara Indonesia yang merupakan negara yang terkenal dengan sumber daya alamnya yang sangat melimpah, tidak mengesampingkan citra buruk tentang Pendidikan di negara Indonesia. Selain, Alamnya yang sangat indah dan banyaknya nusantara, seolah menjadi daya tarik tersendiri untuk dapat menarik banyak orang di luar negeri untuk berkunjung ke Indonesia. Namun, pertanyaan tentang bagaimana sumber daya manusia di Indonesia dapat menjadi poin penting juga. Oleh karena itu, pemerintah tidak akan pernah habis untuk selalu memperbaiki sistem pendidikan yang berguna untuk menunjang sumber daya manusianya.
Tidak semua orang mau tahu tentang sistem pendidikan di Negara Indonesia. Biasanya para pengunjung datang hanya untuk menikmati betapa indahnya akan terpesona dengan alam tanpa mengenal pendidikan.
Oleh karena itu, berikut ini beberapa fakta tentang Pendidikan di negara Indonesia.
Indonesia Telah Mengubah Kurikulum Sebanya 9 Kali
Sejak awal tahun 1947 hingga tahun 2017. Negara Indonesia telah banyak melakukan pengubahan pada sistem Pendidikan kurikulumnya sebanyak 9 kali. Sejauh ini Negara Indonesia telah menerapkan 10 kurikulum yang diharapkan dapat memperbaiki kekurangan setiap kurikulum sebelumnya. Berikut perjalanan perubahan Indonesia dalam mengubah kurikulum di Indonesia.
Pada Tahun 1947: Rentjana Pelajaran 1947, Tahun 1952: Sewa Pendidikan tahun 1952, Tahun 1964: Kurikulum 1964, Tahun 1968: Kurikulum 1968, Tahun 1975: Kurikulum 1975, Tahun 1984: Kurikulum 1984, In 1999s: Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, tahun 2004s : Kurikulum Berbasis Kompetensi, In 2006s : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan terakhir Tahun 2013-an: dengan pembaruan Kurikulum Pendidikan 2013.
Perubahan kurikulum di Indonesia tersebut dilakukan dengan banyak faktor pertimbangan. Banyaknya perubahan dalam penerapan kurikulum di Negara Indonesia itu sendiri, karena Kementerian Pendidikannya yang selalu berganti. Dimana setiap orang tentu memiliki penilaian mereka tersendiri pada kurikulum tersebut, dan mereka menilai kurikulum itu tidak efektif. Sehingga terjadi banyak sekali perubahan kurikulum selama 50 tahun ini, yang berguna untuk menyempurnakannya.
Negara Indonesia Menempati Urutan Ke 69 Dari 127 Negara Dalam Indeks Pembangunan Pendidikan
Berdasarkan Indeks Pembangunan Pendidikan yang dilansir oleh organisasi UNESCO pada tahun 2011. Indonesia saat ini berada pada posisi ke – 69 dengan tingkat pembangunan pendidikannya. Tingginya angka masyarakat yang putus sekolah menyebabkan rendahnya tingkat kualitas indeks pendidikan di Indonesia. Kementerian Pendidikan Negara Indonesia juga menyatakan bahwa setiap menit terdapat setidaknya 4 anak putus sekolah di Indonesia. Alasan utama dari setiap anak yang mengalami putus sekolah adalah karena faktor ekonomi keluarga.
Pelajar Negara Indonesia Dikategorikan Sebagai Pelajar Paling Bahagia Di Dunia
Berdasarkan survey yang dilakukan PISA atau Program for International Students Assessment pada tahun 2015, mahasiswa Indonesia merupakan mahasiswa yang paling bahagia dibandingkan mahasiswa lain dari berbagai negara di luar negeri. Meski hasil tes akademik yang menunjukkan hasil yang kurang baik bagi Indonesia, namun ada kabar baik bagi kondisi mental, dan fisik setiap pelajar di Negara Indonesia. Itulah mengapa mereka dikategorikan sebagai siswa paling bahagia.
Pelajaran terbanyak yang mereka pelajari adalah ilmu pasti
Di Indonesia, kebanyakan siswanya mempelajari ilmu pasti di sekolah. Dengan penganutan Sistem pendidikan yang mendorong siswanya untuk lebih banyak mempelajari ilmu eksakta atau teoritis dari pada keterampilan praktis. Hal ini Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam menerima materi. Sejumlah siswa lebih memilih belajar seni dari pada belajar matematika atau fisika. Jika Anda tahu, Anda belajar lebih banyak sains pasti dari pada olah raga fisik atau seni selama kehidupan sekolah Anda. Anda akan berada di dalam ruangan di kelas selama 5-7 jam setiap harinya di sekolah dan pergi keluar selama kurang dari empat puluh lima menit untuk waktu istirahat. Hal Itulah mengapa banyak siswa dari negara Indonesia akan merasa sangat bosan di kelas.
Anak-Anak Di Bawah Usia 7 Tahun Dapat Disekolahkan
Di Indonesia, sebagian besar orang tua memiliki kondisin ekonomi masyarakat ekonomi menengah. Dimana sudah mulai menyekolahkan anaknya pada usia anak tersebut 3 atau 4 tahun. Hal ini dilakukan karena mereka ingin anaknya bersekolah sejak dini. Sebagian besar orang tua terobsesi untuk membuat anak menjadi multitalenta. Jadi, mereka menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah musik, sekolah matematika, atau kursus bahasa Inggris setelah sekolah.
Banyak Anak-Anak Dan Remaja Di Indonesia Yang Tidak Dapat Melanjutkan Sekolah Karena Faktor Ekonomi
Anehnya, meski masyarakatnya memiliki kondisi ekonomi menengah, mereka suka menyekolahkan siswanya sejak usia dini. Sehingga masih ada jutaan remaja dan anak-anak yang tidak bisa melanjutkan sekolah. Anak-anak tersebut tidak dapat melanjutkan sekolah karena tidak mampu membiayai pendidikan. Itu sebabnya, banyak sekali Pekerja Anak dibawah umur di negara Indonesia. Mereka cenderung bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka dari pada kebutuhan belajar di sekolahnya.
Beberapa Guru Di Indonesia Tidak Cukup Berkualitas
Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menunjukkan angka 1,3 juta dari total 1,6 juta guru di Negara Indonesia mendapat nilai di bawah 60 untuk tingkat skor 0-100. Ujian yang dilakukan untuk semua guru yang berasal dari seluruh daerah dan jenjang sekolah di Indonesia. Berdasarkan data Ketenagakerjaan & Penempatan Guru, sebaran guru di Indonesia juga belum tersebar dengan baik. Ini menunjukkan bahwa 66 persen di sekolah berada di daerah terpencil kekurangan guru. Sedangkan tingkat kekurangan guru di wilayah kota hanya 21 persen.
Hanya 7,2% orang Indonesia yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Berdasarkan survei Sumber Daya Manusia di Indonesia, persentase lulusan Sekolah Dasar di Indonesia adalah 70 persen, dan sebesar 22,40 persen diantaranya adalah lulusan Sekolah Menengah Atas, sedangkan sisanya hanya 7,2 persen diantaranya adalah lulusan perguruan tinggi. Sumber daya manusia Indonesia yang cukup tertinggal dari Malaysia yang memiliki 20,3% lulusan perguruan tinggi.
Tingginya Angka Kecurangan Antar Siswa
Menyontek saat mengerjakan ujian biasa terjadi di Pendidikan Indonesia. Tidak semua siswa di Indonesia melakukan kecurangan, namun angka kecurangan di Indonesia bisa dikategorikan sangat tinggi. Pengakuan kejujuran terhadap siswa perlu ditingkatkan. Semua elemen pendidikan berusaha untuk menyelesaikan masalah ini. Kantin Kejujuran, Warung Kejujuran, dan Sudut Kejujuran kini ada di sekolah-sekolah. Semoga dapat membantu meningkatkan kejujuran siswa.
Ujian Nasional Di Indonesia Menggunakan Computer Based Test
Sejak tahun 2015 pemerintah Indonesia telah menerapkan ujian berbasis komputer untuk ujian nasional. Sistem tersebut bertujuan agar tidak terjadi kecurangan di kalangan siswa. Kementerian Pendidikan di Indonesia berharap sistem ini bisa menjadi cara efektif untuk menghilangkan kebiasaan curang di Indonesia.
Dalam Computer Based Test atau CBT setiap siswa mendapatkan soal ujian yang berbeda. Waktu untuk melakukan CBT juga dibatasi. Siswa tidak akan memiliki waktu untuk menanyakan jawaban kepada siswa lain atau bahkan menyontek. Jika ingin melihat lebih jauh tentang ujian nasional bisa klik Sejarah Ujian Nasional di Indonesia
Itulah sepuluh fakta Pendidikan di Indonesia. Mungkin sebagian dari Anda akan cukup terkejut mengetahui fakta-fakta ini. Meskipun sebagian besar bukanlah kabar baik, tetapi jika Anda orang Indonesia dan peduli dengan sistem pendidikan, Anda dapat memberikan kontribusi yang berguna untuk membantu.