BERITA TERAPI DI DUNIA SAAT INI - OZONESTIMULATION
Ozonestimulation.com Situs Kumpulan Berita Terapi di Dunia Saat Ini
Melakukan Terapi Lebih Berbahaya Pada Kesehatan – Sebelum digunakan untuk pengobatan, obat-obatan menjalani pengujian bertahun-tahun. Di Amerika Serikat, Administrasi Makanan dan Obat-obatan memerlukan beberapa tingkat penelitian yang menyelidiki keefektifan dan potensi bahaya obat baru. Secara tradisional, terapi belum dilakukan dengan standar yang sama. Sementara tes kemanjuran psikoterapi umum dilakukan, studi tentang bahayanya jarang.
Hasil studi psikoterapi menunjukkan bahwa 3 sampai 10% klien sebenarnya mengalami keadaan yang lebih buruk setelah pengobatan. Dalam pengobatan penyalahgunaan zat, angka ini mencapai 10 hingga 15%. Efek berbahaya ini termasuk memburuknya gejala, ketergantungan pada terapis, perkembangan gejala baru, dan keengganan untuk mencari pengobatan di masa depan.
Berikut ini beberapa hal melakukan terapi lebih berbahaya pada kesehatan.
Konseling Krisis (Kadang-kadang)
Intervensi segera setelah peristiwa traumatis sering kali melakukan kebalikan dari apa yang dimaksudkan. Intervensi tersebut meningkatkan kemungkinan klien memiliki gejala penyakit kelainan PTSD. Selama konseling krisis, klien sering diminta untuk memproses emosi mereka, yang dapat mengakibatkan fokus berlebihan pada peristiwa negatif dan dramatis. Bahkan ketika klien melaporkan bahwa intervensi telah membantu, tindakan obyektif menunjukkan gejala yang memburuk.
Teknik Memori yang Dipulihkan
Hipnosis, perumpamaan terpandu, dan pertanyaan ingatan yang berulang-ulang dapat mengakibatkan berkembangnya ingatan yang salah. Dalam beberapa kasus profil tinggi, klien secara tidak sengaja menciptakan ingatan palsu tentang pelecehan seksual traumatis dan bahkan penculikan oleh alien. Konsekuensi lain dari perawatan ini termasuk peningkatan yang signifikan dalam keinginan bunuh diri dan rawat inap psikiatri.
Gangguan Identitas Disosiatif (DID) -Oriented Psychotherapy
Dalam terapi berorientasi DID, klien diminta untuk mengedepankan berbagai kepribadian mereka. Hipnosis dan teknik lain terkadang digunakan untuk memungkinkan setiap kepribadian bertemu, dan klien didorong untuk meninggalkan pesan untuk dibagikan di antara kepribadian. Sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa teknik ini dapat menghasilkan perkembangan kepribadian baru tambahan. Selain itu, beberapa klien mengalami gejala seperti keinginan untuk bunuh diri dan menyakiti diri sendiri hanya jika mereka telah mengambil kepribadian alternatif.
Konseling Duka untuk Duka yang Normal
Penelitian menunjukkan bahwa terapi kesedihan harus disediakan untuk kasus kesedihan dan kesedihan yang berkepanjangan yang dipicu oleh kematian mendadak atau tak terduga. Dalam kasus kesedihan biasa, terapi ditemukan menghasilkan hasil negatif untuk sekitar setengah dari semua peserta.
Terapi Ekspresif
Perawatan yang berfokus pada pengalaman atau pelepasan emosi yang kuat dapat bermanfaat bagi sebagian orang, tetapi berbahaya bagi orang lain. Bentuk katarsis emosional ini ternyata menghasilkan peningkatan emosi negatif dari pada pengurangannya. Temuan ini serupa dengan yang menunjukkan bahwa katarsis untuk amarah, seperti memukul bantal, menghasilkan lebih banyak amarah.
Program DARE dimana Anak-anak diajari oleh petugas polisi berseragam tentang bahaya narkoba. Studi menunjukkan bahwa program ini sama sekali tidak efektif dan bahkan dapat meningkatkan eksperimen dengan alkohol dan obat lain.
Program “Scared Straight” dimana Pemuda berisiko diekspos ke penjara dalam upaya menakut-nakuti mereka agar tidak melakukan kejahatan. Peserta dalam program-program ini lebih mungkin tersinggung di masa depan.
Kamp Pelatihan untuk Gangguan Perilaku dimana Para remaja diajar untuk menghormati otoritas dalam kamp pelatihan bergaya militer. Kamp pelatihan ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku.
Relaksasi untuk Klien yang Rawan Panik karena fokus yang tinggi pada sensasi tubuh, beberapa klien yang rentan panik dapat mengalami serangan panik sebagai hasil dari teknik relaksasi.