Berita Videografi di Amerika Serikat Saat Ini – A1videoproduction
a1videoproduction.com Situs Kumpulan Berita Videografi di Amerika Serikat Saat Ini
Tips Mengambil Video Agar Lebih Cinematik
Tips Mengambil Video Agar Lebih Cinematik – Aktivitas outdoor semakin digandrungi masyarakat modern. Orang mulai banyak tertarik untuk naik gunung, bersepeda, jogging, skateboard dan sepatu roda, serta melakukan aktivitas travelling sesuai dengan minat atau hobi masing-masing.
Berkembangnya tren aktivitas outdoor ini menjadikan para produsen alat-alat pendukungnya juga turut mengikuti tren. Termasuk produsen smartphone yang kini semakin meningkatkan fitur-fitur kameranya karena banyak orang yang gemar merekam aktivitas outdoor mereka.
Nah, untuk menghasilkan rekaman video aktivitas outdoor jadi lebih cinematic ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Sebagai informasi, proses untuk mendapatkan video cinematic tidak hanya pada saat editing, melainkan dipersiapkan dari awal yakni konsep/storyboard yang bagus dan teknik pengambilan gambar yang tepat.
Sama seperti mengambil foto, perlu waktu bagi kita untuk bisa merekam video dengan baik dan benar agar dapat menghasilkan video yang berkualitas. Untuk masuk ke tahap tersebut, tentu kita harus mempelajari berbagai teknik dasar kamera dalam merekam video, seperti teknik camera movement.
Untuk bisa hasilkan video cinematic ketika pengambilan gambar kamu perlu perhatikan hal ini:
1. Video minimal kualitas Full HD
Untuk menghasilkan video cinematic, pertama smartphone kamu tentunya harus mendukung pembuatan video Full HD atau beresolusi 1080P. Sehingga hasilnya lebih jernih dan tidak noise. Selain itu perhatikan juga aspek rationya, pilih 16:9 sehingga gambar yang dihasilkan menjadi lebih panjang/lebar.
2. Lensa wide yang beresolusi tinggi
Pemilihan lensa memegang peranan penting untuk hasilkan video yang cinematic. Gunakan lensa wide yang memiliki sudut lebar agar bisa menangkap momen yang lebih luas. Lensa ini juga perlu dukungan kamera dengan resolusi yang baik agar gambar tidak pecah dan mampu menangkap gambar dengan optimal.
3. Posisi pengambilan video
Kalau kualitas kamera dirasa cukup baik, langkah selanjutnya adalah pengambilan video. Berdasarkan sudut pengambilan gambarnya setidaknya ada 7 macam teknik. Seperti frog eye, low angle, eye level, high angle, bird eye, slanted, dan over shoulder.
Sementara itu kalau berdasarkan ukuran gambar ada 10 yakni extreme close up, big close up, close up, medium close up, medium shot, full shot, long shoot, one shoot, two shoot, dan group shoot. Pengetahuan tentang teknik ini terbilang penting untuk kamu yang ingin konsisten menghasilkan video yang baik dan sesuai konsep.
Ketika sudah memilih teknik, langkah selanjutnya adalah mengambil gambar secara halus dan stabil. Maksudnya adalah jaga agar smartphone yang digunakan tidak goyang-goyang. Pengambilan video secara halus dan stabil sudah menjadi standar videografer profesional. Kalau video goyang-goyang secara tak langsung akan disebut sebagai video amatiran.
Untuk video halus dan stabil solusinya bisa menggunakan tripod, lazypod dan stabilizer, tapi apakah kita akan selalu siap membawa perlengkapan itu? Di sinilah pentingnya kamu memiliki sebuah smartphone dengan fitur videografi lengkap, minimal memiliki fitur anti-shake yang bagus dan video zoom yang berkualitas.
4. 7 Teknik camera movement menggunakan kamera smartphone
-Teknik pertama adalah Pan atau Panning, yang merupakan teknik menggerakkan kamera secara horizontal dari satu sisi ke sisi lainnya, baik dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Teknik ini terpaku pada poros atau titik tertentu, karena yang berubah hanya arahnya saja (kiri – kanan atau sebaliknya).
-Teknik Panning sangat cocok bagi Anda yang ingin memperlihatkan keadaan sekitar pada video yang direkam atau membangun kesan lokasi pada cerita yang coba Anda ambil.
-Tilt
Teknik Tilt sebenarnya sama dengan Pan. Bedanya, Tilt menggerakkan kamera secara vertikal, dari atas ke bawah ataupun sebaliknya. Sama dengan Pan, kamera harus diam atau terpaku pada satu titik tertentu.
Saat mengaplikasikan Tilt, Anda juga wajib menggunakan tripod atau alat bantu lainnya, karena tugas Anda hanya menggerakkan sudut kamera saja, bukan posisinya. Teknik ini sendiri sangat berguna bagi Anda yang ingin memperlihatkan karakter atau detail dari objek utama.
-Dolly
Dolly merupakan teknik yang cukup tricky alias cukup sulit untuk dilakukan apabila kamera smartphone kurang mumpuni. Sebab, Dolly merupakan teknik dimana Anda menggerakkan kamera untuk mendekati dan menjauhi objek utama.
-Pemutar Video
Tunggu, ini bukan seperti teknik Zoom, karena itu bakal kami jelaskan di bagian lainnya. Dolly cenderung memberikan ilusi kepada penonton bahwa mereka sedang berjalan menuju objek utama, yang tentu saja dapat memberikan pengalaman visual yang berbeda kepada mereka.
Teknik ini juga dapat memberikan visual dengan efek yang mengalir jika dilakukan dengan benar. Itu karena, Dolly memungkinkan Anda untuk merekam objek lain yang bergerak di sekitar objek utama.
-Zoom
Nah, teknik Zoom ini bisa dibilang 11-12 dengan Dolly. Bedanya, Zoom memperbesar titik fokus tertentu pada frame gambar, dan bisa dilakukan secara software (bukan membawa kamera untuk mendekati atau menjauhi objek utama).
Yang paling populer dan mungkin mudah diaplikasikan adalah teknik zooming cepat untuk memberikan kesan dramatis pada video apabila dilakukan dengan benar.
Apabila ingin video lebih terlihat kreatif, biasanya teknik ini dapat digunakan untuk memperbesar atau memperkecil objek yang tidak terduga.
Truck bisa dibilang perpaduan antara Pan dengan Dolly. Ya, teknik ini mengharuskan Anda untuk menggerakkan seluruh kamera ke kiri dan ke kanan, atau sebaliknya.
Jika di film, teknik ini sering digunakan untuk mengikuti karakter utama dalam aksinya. Biasanya, kru film menggunakan semacam trek atau disebut sebagai fluid motion track dan menyimpan kamera di atasnya agar bisa mendapatkan gambar yang stabil saat mengikuti aksi karakter utama.
Mirip seperti teknik Truck, Pedestal menggerakkan kamera ke atas dan ke bawah atau sebaliknya. Teknik ini berbeda dengan Tilt yang hanya mengubah sudut kamera menjadi naik dan turun.
Teknik ini biasanya digunakan untuk menampilkan objek yang tinggi, seperti gedung-gedung bersejarah yang membuat penonton dapat melihat seluruh detail objek utama dari bawah sampai ke atas.
Agar sempurna, teknik ini perlu aksesoris pendukung seperti gimbal agar hasil video tetap stabil tanpa adanya goyangan yang merusak atau menurunkan kualitas video.
-Rack Focus
Teknik terakhir adalah Rack Focus. Teknik ini bisa dibilang jarang diaplikasikan oleh para videografer pemula, karena cukup tricky untuk dilakukan.
Teknik ini intinya menyesuaikan lensa kamera untuk memberikan efek buram atau tidak fokus pada objek utama, kemudian secara perlahan membuatnya terlihat lebih tajam, fokus, dan detail. Rack Focus juga bisa diaplikasikan dari fokus menjadi buram untuk secara efektif mengubah fokus penonton dari satu objek ke objek lainnya.
Ya, itu dia 7 teknik camera movement saat mengambil video. Tapi perlu diingat, seluruh teknik ini punya kendala yang hampir sama, yakni pengambilan gambar yang bisa saja tidak stabil.
Ya, ada beberapa penyebabnya, seperti tangan yang tremor, kamera smartphone tidak dilengkapi Optical Image Stabilization (OIS) atau Electric Image Stabilization (EIS), dan lainnya.